Selasa, 17 Juni 2014

kisah dua sepeda

Terlihat dua sepeda melaju diantara hirukpikuknya lalulintas kota,di antara pongahnya laju kendaraan bermotor,di bawah tatapan dingin gedung gedung bertingkat.mereka terus melaju mengarah ke pinggiran kota,sekelompok sepeda onthel melaju pelan di samping mereka.terlihat peluh mangalir dari rangka2 sepeda tua itu, di iringi decit suara kedua roda2nya ,terlihat kelelahan namun senyum kebahagian tersungging men ghiasi mereka.

waktu terus bergerak.matahari semakin meninggi seakan tak perduli panasnya membuat kedua sepeda itu harus  kembali mencari tempat berteduh .terlihat sebuah pohon besar di pinggir jalan dengan daun2nya yang rimbun.mereka memutuskan untuk sejenak beristirahat,menghilangkan penat.semilir angin menerpa keduanya,sepintas tidak ada yang terlihat janggal pada mereka.hanya satu yang membedakan mereka,ternyata walaupun mereka bermerk sama.mereka sangat jauh berbeda. salah satunya terlihat sudah usang di makan waktu berbeda dengan sepeda di sampingnya terlihat gagah,mulus kinclong pertanda sepeda yang di rawat dengan baik di hiasi komponen2 canggih layaknya sebuah sepeda mahal.kontras terlihat
.
terdengar percakapan diantara ke dua sepeda itu .membuka kembali kenangan2 lama,merangkai kembali memory indah yang telah tercecer di panasnya aspal jalanan.sejenak terusik canda mereka saat sekelompok sepeda mahal melaju di depan mereka,tampakseringai sinis dan tatapan cemooh dari mereka,terdengar teriakan satu diantara mereka."hei,tinggalkan saja sepeda tua itu,dia hanya akan menghalangi langkahmu,bergabunglah bersama kami'.'' dia tidak pantas berada di kelompok kita''celetuk yang lainya menimpali.sepeda itu hanya bisa tertegun di samping sepeda tua usang sahabatnya.

''pergilah,bergabunglah bersama mereka,tempatmu yang pantas bersama mereka bukan bersamaku''sepeda tua itu berkata kepada sahabatnya,''tentu aku tak akan meninggalkanmu hanya karena perkataan mereka''jawab sahabatnya .pohon besar itu menjadi saksi  berpisahnya dua sahabat,gerimis pun turun mengiringi berpisahnya dua orang sahabat.

pagi itu di saat kabut masih menyelimuti ,bahkan  mataharipun seakan enggan menyapa bumi.di pinggiran  kota di sudut sempit sebuah rumah. sepeda tua itu terkejut mendengar suara dari lemparan koran dari loper lanngganan. .matanya melirik headline koran tersebut.senyap selang berapa lama,terlihat butiran airmata menetes dari sepeda tua tersebut.di hadline koran pagi itu terpampang photo sang sahabat.di bawah tulisan;inilah juara baru tour sepeda international.;sahabat do'aku slalu bersamamu

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda